Monday, February 24, 2014

Tahun Baru Imlek 2014, Buddha Hidup Lian Sheng Membahas Mengenai Tahun Kuda Emas dan 4 Ajaran Liao Fan


Ditulis oleh Lotuschef – 5 Februari 2014
Diterjemahkan oleh Lotus Nino
Sumber: 2014年農曆新春「蓮生活佛話金馬」与了凡四训 [Chinese/English]



Tonton juga:
2014年農曆新春「蓮生活佛話金馬」2-1
2014年農曆新春「蓮生活佛話金馬」2-2


Hahaha! Melakukan Perbuatan Amal Sehari Sekali!
Inilah pesan yang kuberikan kepada dua saudara yang kujumpai tanggal 1 Februari 2014 kemarin.

Baca juga: Perjumpaan Yang Menarik


Yang dimaksud dengan beramal bisa sesederhana seperti membantu seorang lanjut usia untuk menyeberang jalan atau membawa senyum kepada muka yang cemberut, meski hanya untuk beberapa saat saja!

Membahagiakan orang lain – adalah berbagi kebaikan.

Murid yang hadir di sesi itu berterima kasih kepadaku karena telah mengajarkan cara menggunakan Buddha Dharma untuk memberi manfaat bagi diri dan insan lain.

Namun jangan lupa yang Guru sampaikan: Dilakukan Dengan Ketulusan dan Tak Mengharapkan Imbalan!


“Beramal sehari sekali!” ini bisa ditemukan di dalam 4 Ajaran Liao Fan

Mengutip dari [Wikipedia – Liao-Fan’s Four Lessons]:

Liao-Fan Yuan lahir di jaman Dinasti Ming, sekitar tahun 1550, di provinsi Jiangsu, wilayah Wujiang. Ia menulis sebuah buku yang dinamakan Empat Ajaran Liao-Fan [了凡四訓], yang pada awalnya ditulis untuk mengajar anak lelakinya, Tian-Chi Yuan.

Ide utama dari ajaran-ajaran tersebut adalah bahwa nasib bisa diubah lewat mengamalkan Kebajikan dan Kerendahan Hati. Oleh karenanya, seseorang tak akan terikat oleh nasib, tapi oleh perbuatannya sendiri.

Seorang bhiksu taois, Tuan Kong, memberitahu Liao-Fan kalau ia hanya akan hidup hingga umur 53 saja dan tak akan punya keturunan. Pada awalnya ia tak menghiraukan kata-kata bhiksu tersebut, menganggapnya sebagai omong kosong jenaka saja, namun berhubung ramalan-ramalan Tuan Kong lainnya menjadi kenyataan dengan akurasi tinggi, ia kemudian secara proaktif berusaha untuk “menulis ulang” nasibnya. Dengan menghubungkan ke berbagai pengalaman hidupnya sendiri dalam mengubah nasib, Liao-Fan, di umurnya yang ke-69, menulis dan mengajarkan Empat Ajaran tersebut kepada anaknya.

Ajaran ke-1 – menunjukkan cara membangun nasib;
Ajaran ke-2 – menjelaskan cara mengubahnya;
Ajaran ke-3 – menunjukkan cara melatih kebajikan dan;
Ajaran ke-4 – mengungkapkan manfaat dari kerendahan hati.

Buku ini masih bersirkulasi meski telah berumur lebih dari 500 tahun. Ia menjadi fondasi yang berharga dalam mempelajari Agama Buddha.

Baca juga: 了凡四训.


Hahaha! Aku menggunakan Empat Ajaran Liao Fan, pengalaman-pengalaman pribadinya dalam mengubah takdirnya sendiri, untuk menolong mereka yang merasa sedang dilanda kesialan, atau juga menolong mereka supaya nasibnya menjadi lebih baik.

SUNGGUH! Kamu bisa mengatur nasibmu sendiri dan cara TERBAIK-nya adalah dengan Bersadhana untuk Diri Sendiri dan juga SEMUA INSAN!

自主生死 Memegang Kendali Atas Hidup & Mati (Nasib) Diri Sendiri!


Salam semuanya.


Om Guru Lian Sheng Siddhi Hom
Lama Lotuschef


Related Posts:


No comments:

Post a Comment